MATERI 3
Protokol routing OSPF
Pengertian
OSPF (Open Shortest Path First) merupakan sebuah routing protokol
berjenis IGRP
(InteriorGateway Routing Protocol) yang hanya dapat
bekerja dalam jaringan internal suatu ogranisasi atau perusahaan. Jaringan
internal maksudnya adalah jaringan di mana Anda masih memiliki hak untuk
menggunakan, mengatur, dan memodifikasinya. Atau dengan kata lain, Anda masih
memiliki hak administrasi terhadap jaringan tersebut. Jika Anda sudah tidak
memiliki hak untuk menggunakan dan mengaturnya, maka jaringan tersebut dapat
dikategorikan sebagai jaringan eksternal.
Selain
itu, OSPF juga merupakan routing protokol yang berstandar terbuka.
Maksudnya adalah routing protokol ini bukan ciptaan dari vendor manapun. Dengan
demikian, siapapun dapat menggunakannya, perangkat manapun dapat kompatibel
dengannya, dan di manapun routing protokol ini dapat diimplementasikan. OSPF
merupakan routing protokol yang menggunakan konsep hirarki routing, artinya
OSPF membagi-bagi jaringan menjadi beberapa tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini
diwujudkan dengan menggunakan sistem pengelompokan area.
Gambar
OSPF
|
Dengan
menggunakan konsep hirarki routing ini sistem penyebaran informasinya menjadi
lebih teratur dan tersegmentasi, tidak menyebar ke sana ke mari dengan
sembarangan. Efek dari keteraturan distribusi routing ini adalah jaringan yang
penggunaan bandwidth-nya lebih efisien, lebih cepat mencapai konvergensi, dan
lebih presisi dalam menentukan rute-rute terbaik menuju ke sebuah lokasi. OSPF
merupakan salah satu routing protokol yang selalu berusaha untuk bekerja
demikian. Teknologi yang digunakan oleh routing protokol ini adalah teknologi link
State yang memang didesain untuk bekerja dengan sangat efisien dalam proses
pengiriman update informasi rute. Hal ini membuat routing protokol OSPF menjadi
sangat cocok untuk terus dikembangkan menjadi network berskala besar. Pengguna OSPF
biasanya adalah para administrator jaringan berskala sedang sampai besar.
Jaringan dengan jumlah router lebih dari sepuluh buah, dengan banyak
lokasi-lokasi remote yang perlu juga dijangkau dari pusat, dengan jumlah
pengguna jaringan lebih dari lima ratus perangkat komputer, mungkin sudah layak
menggunakan routing protocol ini.
Cara
OSPF Membentuk Hubungan dengan Router Lain
Untuk
memulai semua aktivitas OSPF dalam menjalankan pertukaran informasi
routing, hal pertama yang harus dilakukannya adalah membentuk sebuah komunikasi
dengan para router lain. Router lain yang berhubungan langsung atau yang berada
di dalam satu jaringan dengan router OSPF tersebut disebut dengan Neighbour
Router atau Router Tetangga. Langkah pertama yang harus dilakukan sebuah
router OSPF adalah harus membentuk hubungan dengan Neighbor Router.
Router
OSPF
mempunyai sebuah mekanisme untuk dapat menemukan router tetangganya dan dapat
membuka hubungan. Mekanisme tersebut disebut dengan istilah Hello
protocol. Dalam membentuk hubungan dengan tetangganya, router OSPF
akan mengirimkan sebuah paket berukuran kecil secara periodik ke dalam jaringan
atau ke sebuah perangkat yang terhubung langsung dengannya. Paket kecil
tersebut dinamai dengan istilah Hello packet.
Pada kondisi standar,
Hello packet dikirimkan berkala setiap 10 detik sekali (dalam media
broadcast multiaccess) dan 30 detik sekali dalam media Point-to-Point.
Hello packet berisikan informasi seputar pernak-pernik yang ada pada router
pengirim. Hello packet pada umumnya dikirim dengan menggunakan multicast
address untuk menuju ke semua router yang menjalankan OSPF (IP multicast
224.0.0.5). Semua router yang menjalankan OSPF pasti akan
mendengarkan protocol hello ini dan juga akan mengirimkan hello packet-nya
secara berkala. Cara kerja dari Hello protocol dan pembentukan
neighbour router terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari jenis media
di mana router OSPF berjalan.
OSPF memiliki 3 tabel
di dalam router :
- Routing
table biasa
juga disebut sebagai Forwarding database. Database ini berisi the lowest
cost untuk mencapai router-router/network-network lainnya. Setiap router
mempunyai Routing table yang berbeda-beda.
- Adjecency
database, Database ini berisi semua router tetangganya. Setiap
router mempunyai Adjecency database yang berbeda-beda.
- Topological
database, Database ini berisi seluruh informasi tentang router
yang berada dalam satu networknya/areanya.
Kelebihan dari OSPF
sebagai berikut
- Tidak
menghasilkan routing loop
- Mendukung
penggunaan beberapa metrik sekaligus
- Dapat
menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
- Membagi jaringan
yang besar mejadi beberapa area.
- Waktu yang
diperlukan untuk konvergen lebih cepat
Kekurangan dari OSPF
sebagai berikut :
- Membutuhkan
basis data yang besar
- Lebih rumit
Untuk membuat OSPF lebih efisien dan
terukur, OSPF mendukung hirarkis daerah routing yang menggunakan. Sebuah area
OSPF adalah sekelompok router yang berbagi informasi link-state yang sama di
LSDBs mereka.
OSPF dapat diimplementasikan dalam
salah satu dari dua cara:
- Single-area OSPF–Pada Gambar1, semua routerdalamsatu
areayang disebutdaerahbackbone(area0).
- MultiareaOSPF-Pada Gambar2, OSPFdiimplementasikan
dengan menggunakanbeberapa daerah, secarahirarki. Semuadaerahharus
terhubungke areabackbone(area0). Routerinterkoneksidaerahyang disebut
sebagaiKawasan PerbatasanRouter(ABR).
Dengan multiarea OSPF, OSPF dapat
membagi satu sistem otonom besar (AS) ke daerah yang lebih kecil, untuk
mendukung hirarkis routing. Dengan hirarki routing, routing yang masih terjadi
antara daerah (interarea routing), sementara banyak dari prosesor intensif
operasi routing, seperti menghitung ulang database, disimpan dalam suatu
wilayah.
Misalnya, setiap saat router
menerima informasi baru tentang perubahan topologi dalam wilayah (termasuk
penambahan, penghapusan, atau modifikasi link) router harus mengulangi
algoritma SPF, membuat pohon SPF baru, dan memperbarui tabel routing. Algoritma
SPF adalah CPU-intensif dan waktu yang dibutuhkan untuk perhitungan tergantung
pada ukuran daerah.
Catatan: Perubahan Topologi
didistribusikan ke router di daerah lain dalam format vektor jarak. Dengan kata
lain, router ini hanya memperbarui tabel routing mereka dan tidak perlu
mengulangi algoritma SPF.
Terlalu banyak router dalam satu
area akan membuat LSDBs sangat besar dan meningkatkan beban pada CPU. Oleh
karena itu, mengatur router ke daerah-daerah secara efektif partisi database
yang berpotensi besar menjadi database yang lebih kecil dan lebih mudah
dikelola.
Kemungkinan hirarkis-topologi
multiarea OSPF memiliki keunggulan ini:
- Kecil tabel routing – sedikit entri tabel routing
karena alamat jaringan dapat diringkas antara daerah. Route summarization
tidak diaktifkan secara default.
- Update kepala-link state berkurang – Meminimalkan
pengolahan dan persyaratan memori.
- Berkurangnya frekuensi perhitungan SPF – melokalisasi
dampak dari perubahan topologi dalam suatu daerah. Misalnya, meminimalkan
dampak pembaruan Routing karena LSA banjir berhenti pada batas wilayah.
Gambar 3 menggambarkan keunggulan
ini.
Sebagai contoh, R2 adalah ABR untuk
daerah 51. Sebagai ABR, itu akan meringkas daerah 51 rute ke daerah 0. Ketika
salah satu link diringkas gagal, LSA dipertukarkan dalam area 51 saja. Router
di daerah 51 harus mengulangi algoritma SPF untuk mengidentifikasi rute
terbaik. Namun, router di daerah 0 dan daerah 1 tidak menerima pembaruan; Oleh
karena itu, mereka tidak menjalankan algoritma SPF.
Fokus dari bab ini adalah pada
single-area OSPF.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar